DILARANG JATUH CINTA

Jumat, 12 November 2010

Komentar Pemain Drama tentang Acara Festival Drama Pelajar Se-Sultra

Nama    : Rayan  Fitrah  Munajat
Stb    :  A1 D1 07 001

Berbicara mengenai festival bukan hal yang asing lagi. Pasti akan ada perlombaan yang akan dilaksanakan untuk memeriahkan acara tersebut. Tepat pada tanggal 26-27 Oktober 2010 diselenggarakan Kegiatan Festival Drama Se-Sultra. Acara tersebut diadakan di taman budaya.
Sungguh menegangkan keberadaan taman budaya. Dari luar sudah tampak pekarangannya yang tidak terurus . Penuh dengan rerumputan yang tinggi dan gedungnya sudah tampak tua. Sejauh mata memandang tidak ada kesan yang terpatri bahwa inilah taman budaya. Ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Saat masuk dalam aula lebih tragis. Suasana agak gelap dan menyesakkan dada. Bukan hanya itu tempat duduk beralaskan koran sambil menunggu acara dimulai. Penonton terus berdatangan, ruangan tampak padat dan tempat duduk yang terbatas. Terpaksa harus berdiri.
      Sebuah tempat harus mendukung berlangsungnya acara. Hal ini sangat diprioritaskan untuk kenyamanan penyelenggara maupun pendukung acara tersebut. Sesuai fenomena yang dilihat, taman budaya sudah tidak luwes diselenggarakan kegiatan. Seharusnya hal seperti ini perlu ditinjau oleh pemerintah untuk melakukan pembaharuan. Taman budaya merupakan tempat yang penting untuk diperhatikan. Bukan hanya diabaikan begitu saja, tetapi sebagai tanggungjawab bersama terutama pemerintah. Sebab di tempat inilah sebuah kegiatan diselenggarakan seperti acara Festival Drama Pelajar Se-Sultra maupun kegiatan lain.
    Acara Festival Drama Pelajar Se-Sultra ada 10 sekolah yang terlibat yakni SMAN I Kendari, SMAN 4 Kendari, SMAN 2 Bau-Bau, SMPN 4 Bau-Bau, SMKN 3 Kolaka, SMAN I Rumbia, SMPN 9 Kendari, SMPN 2 Kolaka, SMPN 3 Lambuya dan SMPN 3 Bau- Bau. Di samping itu pula kegiatan ini bekerja sama dengan kantor bahasa dan disponsori oleh telkomsel.
    Acara yang sempat ditonton pada kegiatan itu adalah pementasan drama dari SMPN 4 Bau-Bau. Sebagai juri dari kegiatan ini adalah bapak Ahid Hidayat, Syaifudin Gani dan Ahmad Zein. Para juri ini memang berkecimpung dalam bidangnya yaitu sastra. Tentunya dalam memberikan nilai akan sesuai dengan tampilan maksimal dalam pertunjukkan tersebut.
    Pementasan drama dari SMPN 4 Bau-Bau dengan tema “ Berkulit Dua “. Hal ini tentunya sungguh menarik terutama dari kalangan pelajar. Wilhada Wirodia ( siswi SMPN 4 ) salah satu pemain drama berperan sebagai putri raja. Dia begitu bangga, karena perannya sebagai putri raja. Sehubungan dengan itu, melakoni sebuah peran dalam sebuah pertunjukkan butuh keseriusan yang maksimal agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, dari rombongan SMPN 4 Bau-Bau melakukan latihan selama 1 bulan. Dalam melakukan latihan tentunya pasti akan banyak hal-hal yang akan dipersiapkan.
Melakukan sesuatu karena hobby akan terasa asyik, tutur Wilhada Wirodia. Kegiatan seperti ini ia begitu suka. Dengan kegiatan seperti ini akan terjalin persatuan yang erat antarsatu sama lain. Di samping itu pula akan saling mengenal dengan sekolah yang lain. Dari drama yang dipertunjukkan dengan tema “ Berkulit Dua “ ada hikmah yang dapat dipetik yang berkaitan dengan kehidupan bahwa jangan memandang seseorang dari fisiknya saja. Namun, pandanglah seseorang dari akhlak dan ketulusan hatinya dalam berbuat.
Dengan demikian, acara festival seperti ini akan menumbuhkan talenta dan wawasan yang lebih luas bagi pelajar. Jika ditelusuri lebih jauh kegiatan ini akan memotivasi semua pelajar bahwa sastra relevan dengan kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar